https://projects.co.id/public/browse_services/view/1c3412/jasa-15-backlink-pbn-murah-dofollow-da-50 Sebelum mulai mengoptimasi gambar dengan bantuan plugin atau kompresor, anda harus memastikan jika sudah memilih format gambar yang ingin di gunakan secara tepat. Format JPEG pada umumnya digunakan untuk hasil fotografi atau gambar umum kerena memiliki file size yang lebih kecil, kualitas gambar yang solid, dan bisa di resize serta dikompres tanpa mengurangi kualitas secara drastis. PNG biasanya digunakan untuk vektor, logo, screenshot, dan gambar-gambar yang lebih kecil. Biasanya ukurannya lebih besar dibanding JPEG. Selain JPEG dan PNG, terdapat juga berbagai format gambar lain, tetapi tidak direkomendasikan untuk gambar di blog ataupun website karena beberapa alasan tertentu. Ketika mengompres gambar, Anda harus menemukan keseimbangan antara kualitas ko mpres dan ukuran gambar. Karena tujuan Anda adalah mendapatkan kualitas kompres yang tinggi dengan ukuran atau size gambar yang seminimal mungkin. Alat optimasi gambar melalui desktop akan memungkinkan Anda untuk mengontrol pengaturan optimasi yang Anda mau. Beberapa alat yang populer untuk kategori ini adalah sebagai berikut Adobe Photoshop, Gimp, Affinity Photo, hingga Paint.
Sehingga indikator penilaian yang digunakan sudah sesuai dengan standar Google. PageSpeed Insight (Google PSI) secara resmi memakai teknologi Lighthouse sejak November 2018. Sebelumnya Lighthouse adalah tool terpisah yang dipakai untuk mengecek performa website. Yaitu dalam bentuk extension di Google Chrome. Dengan Lighthouse menjadi mesin analisis utama, maka PageSpeed Insight dapat memberikan analisis yang lebih lengkap dan akurat. Selain itu, Anda tak perlu mendownload extension di Google Chrome secara terpisah untuk mengecek performa website secara mendalam. Jadi Anda hanya cukup membuka halaman web site Google PageSpeed Insight. Dengan begitu Anda sudah dapat melakukan pengecekan performa website dengan mudah. Langkah pertama buka website dari Google PageSpeed Insight lalu ketik alamat website Anda. Google bakal menilai kecepatan loading website menggunakan skala persen. Nilai 0 hingga 49 persen menunjukkan website lambat. Nilai 50 hingga 89 persen menunjukkan kecepatan website telah mencapai rata-rata. Di samping analisis kecepatan website secara umum, Google PageSpeed Insight pun menjabarkan analisisnya jadi enam bagian.
Hal ini adalah metode yang paling simpel untuk mempercepat performa website kamu. Seringkali ketika membuat website pasti memilih layanan hosting yang murah atau bahkan gratis. Makanya kamu perlu meng-upgrade layanan hosting jika dirasa website terasa lambat. Sharing Hosting - Merupakan jenis hosting yang paling diminati di seluruh dunia. Karena sangat murah bahkan gratis. Cara cepat untuk membuat suatu website online. Namun karena bersifat Shared atau berbagi, maka kamu harus desak-desakan dengan pemilik website lain yang menggunakan hosting yang sama. Sharing hosting sangat tidak direkomendasikan Kalau kamu ingin membangun website yang serius seperti toko online. Virtual Private Server (VPS) Hosting - Menawarkan mesin virtual untuk klien. Konsep virtualisasi mirip dengan shared hosting di mana satu komputer server dapat memiliki beberapa situs yang berjalan di atasnya. Namun, teknologi virtualisasi memungkinkan setiap account harus diperlakukan sebagai mesin sendiri dengan sumber daya sendiri yang berdedikasi dan sistem operasi. Dedicated Hosting - Istilah yang digunakan untuk menggambarkan paket web hosting yang menyediakan dedicated server dengan sumber daya yang didedikasikan untuk klien tunggal.
Anda memiliki website, namun loadingnya sangat lambat? Berikut kita akan bahas Cara Optimasi Kecepatan Loading Website berbasis WordPress. Bagi para Sahabat Nusaweb yang sering menggunakan internet setiap hari untuk browsing m encari informasi dan berita, pastinya akan merasa kesal jika menemui website yang loadingnya lama. Biasanya kalau sudah seperti ini lebih baik menutup website dan mencari di website lainnya. Banyak studi kasus dan penelitian tentang website yang lambat memberikan efek negatif pada peringkat di SERP (Search Engine Result Page). Hal ini juga sudah dijelaskan oleh Google tentang kecepatan website menjadi salah satu faktor penentu rangking website di mesin pencari. Semakin cepat website diakses akan semakin bagus pula peringkat website tersebut pada mesin pencari. Untuk cek kecepatan website ada beberapa tool yang bisa kamu gunakan untuk mengetahui seberapa cepat loadingnya dengan Pingdom, Google PageSpeed Insights, GTMetrix dan WebPageTest. Tetapi disini saya akan mencontohkan menggunakan GTMetrix saja. Langkah yang pertama adalah melakukan penghapusan plugin-plugin yang dirasa tidak perlu diinstall. Bukan masalah plugin gratis kemudian kamu install sesuka hati, tetapi pilihlah plugin yang penting dan memiliki efek yang baik pada website.
Bagaimanapun, page speed atau kecepatan loading halaman adalah salah satu faktor terpenting dalam kenyamanan pengunjung website Anda. Saat ini, hampir semua orang sudah terbiasa dengan proses instan. Halaman yang lambat bisa meningkatkan bounce rate user. Artinya, user atau pengunjung website Anda tidak lagi tertarik kembali ke website. Average time on page juga menurun drastis. Intinya, semakin cepat loading halaman website Anda, bahkan jika hanya bertambah satu detik lebih cepat, itu sudah cukup untuk meningkatkan user experience. Semakin baik user experience, semakin bagus kualitas dan ranking website Anda, entah untuk engagement, konversi pembelian, dan kemampuan mempertahankan konsumen. Tentu Anda sudah memahami pentingnya meningkatkan ranking website dengan strategi SEO yang tepat. Nah, gambar yang optimal adalah salah satu bagian terpenting dalam strategi tersebut. Google sangat memperhatikan kecepatan loading halam an website Anda. Ukuran gambar tidak boleh terlalu besar, tentunya gambar juga harus relevan dengan konten Anda. Terlebih jika gambar yang Anda gunakan adalah gambar produk atau jasa Anda.